Minggu, 21 November 2010

CRANK CASE TANPA PAKING

KARENA SUDAH PRESISI

6103tanpa-paking-adib-1.jpgMesin rakitan sekarang enggak kayak dulu. Di sambungan crank case tidak lagi disekat paking. Padahal untuk motor di bawah 90-an, semua merek masih tetap pakai paking tengah.

Tapi kenyataannya, crank case tanpa paking aman-aman aja. Bahkan ketika dipisah saat overhaul pun mudah dilakukan. “Dulu pakai paking tengah alasannya masih tepat. Biar oli enggak bocor. Tapi sekarang moulding lebih presisi. Tanpa dilapis gasket pun tetap aman dari kebocoran,” urai Tono, kepala mekanik AHHAS Honda Dunia Motor.6104tanpa-paking-adib-2.jpg

Di motor Honda kata Tono kalau tidak salah sudah diterapkan pada generasi Karisma hingga sekarang. Putaran rasio serta bandul kruk-as jadi tetap stabil pada bantalannnya.

Sebaliknya jika motor sekarang gunakan paking. Ketebalan paking tidak tepat mungkin juga dapat mengganggu clearance girboks dan bandul kruk as. Efek negatifnya putaran mesin bisa saja timbul suara berisik.

“Di samping berisik, paking enggak tepat juga bisa menggangu sirkulasi oli yang terdapat di antara ke dua peranti ini. Tepatnya pelumasan ke ruang girboks yang rawan bermasalah,” lanjut bapak yang tugas di Jl. Kebayoran Lama, Jakarta Selatan ini.

Belum lagi kalau paking bekas di blok susah dibersihkan. Salah pembersihan, dikhawatrikan kerataan permukaan pada blok bisa cacat. Apalagi kalau melakukannya pakai benda tajam.

Pun Tono sarankan saat misahkan kedua bagian crank case. Baiknya gunakan alat bantu macam traker.

Dan ketika mau merakit lagi, kalau mau dikasih lem, pastikan di posisi paling aman atau bukan jalur oli dan tidak terlalu tebal. Maksudnya biar bekas lem tidak menyumbat aliran oli.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar