Kamis, 25 November 2010

KOMPRESI RASIO SKUBEK

Pilih Piston Sesuai Kompresi

5025kompresi1.jpgLagi, pengalaman dari Indonesian Super Matic Race 2010 bisa dijadikan pelajaran. Dalam mematok kompresi harus perhatikan piston. Tidak bisa seting kompresi tinggi jika pakai piston yang dipakai tidak mendungkung.

Pertama dialami Dodo bos CLD yang banyak support tim balap matik. Untuk tempur di kelas FFA menggunakan piston Hi-Speed Thailand. Karena kompresi tinggi, piston jadi pecah.

Kejadian serupa dialami oleh Feriandi mekanik dari RPM Kawahara Tangerang. Dia orang seting rasio kompresi 12,5 : 1 untuk Honda BeAT. Menggunakan piston Hi-Speed Thailand.

Baru dipakai beberapa lap, piston rompal terbakar. Tidak tahan digebuk kompresi tinggi. Apalagi bahan bakar yang digunakan Pertamax Plus. Pengapian juga kudu diseting ulang.

Padahal menurut Feriandi, dia seting kompresi 12,5 : 1 di Yamaha Mio. Namun menggunakan piston FIM Izumi tidak masalah. Ini berarti jenis material piston sangat mempengaruhi kekuatan.

Namun piston FIM juga kudu waspada. Dialami oleh Senaponda dari Padepokan Pertamina Depok. Dengan kompresi lumayan tinggi piston FIM tetap ada kendala. Menurut pihak FIM itu piston versi lama. Yang terbaru sudah diperbaiki. Kode piston yang dipakai 18/50.

Begitu juga untuk piston Hi-Speed. Mariasan Kocek dari JP Racing pasang di Honda BeAT pacuan Doran Satria yang juara kelas 130 cc open. Tidak masalah, asalkan kompresi rendah. “Paling tinggi 11 : 1,” jelas Kocek.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar